~* Perantau Akhirah, Musafir Perjuangan *~: February 2007

~* Perantau Akhirah, Musafir Perjuangan *~

Bismillah Ar Rahman Ar Rahim, alhamdulillah, syukur ana rafa'kan ke hadrat Allah SWT kerana dengan izin-Nya, maka ana telah dapat membangunkan sebuah laman sebagai pengantar wadah bicara antara seorang Muslim dengan Muslim yang lain. Semoga usaha ana ini akan diberkati dan dirahmati Allah SWT. Amiin. Salam Ukhwah wa Mahabbah Islamiah daripada ana 'the daughter of Haji Yusof' buat antum sekalian. Yarhamkumullah! ISLAM NO.1 kini dan selama-lamanya, insyaALLAH. ALLAHUAKBAR 3X! Wassalam wbt.

Friday, February 23, 2007

Agar Bidadari Cemburu Padamu

.
Assalamu’alaykum warahmatulLAHI Ta’ala wabarokaatuh



Syukur pada ALLAH sebelum meninggalkan BUMI DARUL
IMAN ini, biiznilLAH
disempatkan saya menukilkan satu lagi
perkongsian ‘ilmiah yang amat indah, sungguh kerinduan rasanya
ingin dikongsikan bersama saudari Muslimah yang saya kasihi
sekalian.

Ia adalah petikan-petikan indah nian yang saya peroleh daripada
salah sebuah buku yang kini dalam proses ulangan bacaan saya
buat penghayatan yang lebih mendalam
, bertajuk :

"Agar Bidadari Cemburu Padamu"

oleh Akh Salim A.Fillah.

Terbitan: Pro-U Media (pro-u@eramuslim.com)





MasyaALLAH sukar untuk saya gambarkan kebahagiaan yang
dikecapi tatkala membacanya, namun sudah tentu tak ada tolok
banding dengan kalamulLAH, oleh sebab itu tiadalah sama
sekali petikan-petikan ayatul Quran ini dipinggirkan dalam
setiap penulisan di web ini
, sebab ialah madah dan surat CINTA
yang terbaik
buat insan. Tak pernah jemu diulang baca siang
malam
..subahanalLAH! ALhamdulilLAH! ALLAHu AKHBAR!

Baiklah, saudari Muslimah, ayuh sama-sama kita hayati dan
usaha
membina pribadi Mukminah Sholihah, yang dicemburui
bidadari, ikhlas kita pada ALLAH, DIA bantu kita, insyaALLAH
.
BERUSAHALAH!!


* * * * *


Dengan basmalLAH saya mulakan tampilan pena Akh Salim..


BismilLAH…





"Ada kata yang merangkum kesetaraan, perhatian, dan cinta..

Laki-laki dan perempuan.

Saling mengenal, saling memahami,
saling bantu, bergandeng tangan (ups!)
Saling menanggung dan cekatan mendahulukan.
Serasi..!

Lalu?
Harusnya kau tahu,
bidadari bisa cemburu.
Itu tantangan.
Untuk mendekatkan sumbu potensi diri
dengan nyala suci ruh kesholihan


Agar bidadari cemburu padamu?
Bukan dengan tebar pesona fisik tentu.
Karena pasti muke' lu jauh, he he he..
Tak jua dengan memenjara diri antara dapur, kelambu dan sumur;
karena ALLAH dan Rasul tak pernah bermaksud begitu.


* * * * *


Apa iya bidadari bisa cemburu?





Dari Mu'adz ibn Jabal, ia RadhiyalLAHU 'anhu berkata,

"RasululLAH Sholla ALLAHU 'alahi wassalam bersabda yang
maksudnya: "Tiada seorang isteri menggodai suaminya, melainkan
calon isterinya di syurga berkata: "Jangan gangu dia, semoga ALLAH
membunuhmu...Ia hanya sementara di sisimu dan hampir
meninggalkanmu untuk kembali kepada kami
"

(HR At Tirmidzi).


* * * * *


...Logika yang dipakai adalah bidadari cemburu kepada wanita
dunia, karena wanita dunia unggul atas mereka
. Keunggulan
yang digambarkan RasululLAH sebagai kelebihan yang tampak
atas sesuatu yang tidak terlihat
.


Aku bertanya,
Ya RasululLAH, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah
bidadari bermata jeli
?”

Baginda menjawab yang maksudnya,
Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari
seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat
.”

Aku bertanya,
Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?"

Baginda Sholla ALLAHU ‘alahi wassalam menjawab:

Karena shalat mereka, puasa dan ‘ibadah mereka kepada ALLAH.
ALLAH meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah
kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau,
perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisinya terbuat
dari emas. Mereka berkata, “Kami hidup abadi dan tidak mati.
Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu
mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan
tak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang
yang memiliki kami dan kami memilikinya
.”

(HR Ath Thabrani, dari Ummu Salamah)


Pada lintasan hidup kita, mencipta kecemburuan bidadari tak
hanya di sa’at suami sudah ada di sisi
. Ia mulai dari awal masa
taklif
(pembebanan tugas dari ALLAH kepada hamba-NYA)
sebagai wanita, atau bahkan jauh sebelumnya. Maka
mempersiapkannya sejak sa’at ini, berapapun usia anda,
adalah langkah tepat yang sememangnya harus dilakukan
.


* * * * *





Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok
dari jalinan tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika
kalian paksa diri untuk meluruskannya ia akan patah. Tetapi
jika kalian mendiamkannya ia akan tetap bengkok. Karena itu,
wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita


(HR Al Bukhari, dari Abu Hurairah)


Jangan su’uzhzhan (bersangka buruk) pada hadith ini, saudariku.
Ia tak pernah bermakna engkau penuh kekurangan sehingga
perlu diwasiati dengan kebaikan. Bukan. Adalah hak bagi setiap
yang bernafas untuk mendapatkan wasiat kebaikan
. Bukankah
kerugian justru ALLAH letakkan dengan sumpah bagi manusia
yang tidak berIMAN, tidak ber’amal shalih dan tidak saling
berwasiat dengan al haq dan kesabaran?


Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang berIMAN dan ber’amal Shalih. Dan
mereka yang saling berpesan-pesan dengan kebenaran dan
saling berpesan-pesan dengan kesabaran


(Al ‘Ashr: 1-3)


Melalui hadith ini, ISLAM mengangkat kaum wanita dari peminggiran
peran, fungsi dan posisi
. Ia tuntun kaum wanita dari dapur dan
ranjang jahiliah menuju perpustakaan ‘alam semesta yang penuh
ayat-ayat keagungan-NYA
. Ia sapa mereka yang dulu hanya bisa
membisu dan menuli di sudut kelambu kegelapan. Ia ajak mereka
mengfungsikan telinga, penglihatan, dan ‘aqalnya untuk mewaswas
pelbagai wacana keshalihan
. Ia dudukkan mereka sejajar dengan
pria untuk berdiskusi, saling mengingatkan, saling memberi wasiat
(pesan) tentang kebenaran, kesabaran dan kasih sayang
.





Syair yang saya bawakan berikut ini, -bagi saya sangat indah.
Begitu indahnya sampai saya lupa siapa penulisnya, AstaghfirulLAHal
‘Adhim
. Semoga beliau, sang penulis, ridha ketika syair itu menggenapkan
kesempurnaan rasa bagi buku ini.



Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjungdan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak

Tetapi dari rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi




SubahanalLAH, indah ya?..Mendengarnya, badan jadi terasa
ringan dan nyaris terbang
. Mari segera lanjutkan petualangan
kita. Sekarang kita mendarat di pulau ‘amal shalih. Di sinilah
laki-laki dan perempuan berdampingan (ups!), menjalankan
amanah ALLAH, menikmati kehidupan yang baik, mendapatkan
balasan yang jauh lebih baik dari sekadar apa yang mereka
kerjakan
.


Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan
” – (An Nahl: 97)





Dan akhirnya, perjalanan indah bersama nilai-nilai ISLAM
itu berlabuh di tiupan nafas terakhir yang lembut, husnul
khatimah
yang menghantar mereka ke kebun-kebun syurga,
memetik buahnya, tanpa merasa teraniaya sedikit pun.


Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman,
maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun
” – (An Nisa’: 124)


Di sini, mereka tak perlu lagi hitung ini hitung itu. Karena
karunia ALLAH, sapaan lembut-NYA, mata air mata air
syurga, sungainya, naung pepohonnya, buahnya dekat
sedekatnya, suteranya hijau dan tebal, dipan kencana,
permaidani, mahligai-mahligai, mimbar cahaya, bujang-
bujang dengan piala layanan, semuanya.. Semuanya
dikaruniakan ALLAH tanpa perhitungan..


* * * * *


…Saya kagum pada beberapa akhwat yang MENUNJUKKAN
KEMULIAAN SEJAK DIAJAK PACARAN
. Saya dengar ini
dari beberapa rekan. Konon ada akhwat yang ‘ditembak’
seorang pemuda, maka yang beliau katakan adalah
KEMULIAAN.





Boleh aja kita pacaran. Tapi kamu lamar aku dulu ke ayahku,
terus kita nikah deh. Nha, habis itu baru, PACARAN NIKMAT
SESUAI SYARI’AT
!”

ALLAHU AKHBAR!


Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,
dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji
(pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita
-wanita yang baik (pula
).” – (An Nur: 26).


* * * * *


Aminah Qutb menuliskan sya’ir kenangan untuk suaminya
tercinta, As Syahid Kamal Asy Syananiri
, Mujahid Da’awah
yang agung, guru dari Syaikh Dr. ‘AbdulLAH ‘Azam dalam
Risalah ila As Syahid”.

Syahidnya adalah kemenangan atas kebathilan yang memenuhi
wajah bumi, menjadi lentera bagi jalan yang dilalui para da’ie
menuju al Haq
.




Aku tidak menunggu kepulangan dan janji-janji sore
Aku tidak menunggu kereta kan kembali membawa
sececah harap
Kautinggalkan aku mengharungi hari-hari dalam
kebisuan derita
Kau lihatkah bahawa rinduku untuk syurga atau
cinta kelangitan
Kaulihatkah bahawa janji itu untuk ALLAH
Sudah tibakah sa’at pemenuhannya?
Sebagai pemabuk yang cinta mendengarkan
panggilan
.

Kaujumpaikah di sana para kekasih?
Apa warna pertemuan itu?

Dalam hijaunya syurga, dalam firdaus dan gemuruh karunia
Di negeri kebenaran kalian berkumpul
Dalam damai dan perlindungan

Jika memang karena itu, selamat datang kematian
tergilas darah

Akankah aku menemuimu di sana, tinggalkan
negeri derita
Ya, kan kutemui kau di sana
Janji yang diyakini orang-orang jujur
Kita dapatkan balasan, atas hari-hari yang kita lalui
Dalam derita dan cobaan
Kita kan dijaga dalam kebaikan
Tanpa takut perpisahan dan kefanaan



* * * * *




Pada suatu Ramadhan ,
Ustadz ‘Umar Tilmisani diundang untuk menghadiri
pertemuan di Iskandariah. Para pengundang menyiapkan
hidangan berbuka puasa untuk beliau. Di antara hidangan
terdapat jus mangga. Salah seorang ikhwan menyungguhkan
segelas jus mangga kepada beliau. Beliau meminta ma’af
sambil mengatakan bahawa beliau tidak dapat menerima
dan meminumnya. Sebagian hadirin memerhatikan adanya
perubahan pada air muka beliau
. Mereka pun bertanya,

Apakah ustadz alergi pada jus mangga. Ataukah jus mangga
bisa menggangu kesehatan ustadz
?”

Tidak…,” jawab beliau.

Setelah berbuka, hadirin begitu penasaran mengapa beliau
tidak mahu meminum jus mangganya. Mereka terus mendesak
beliau untuk menjelaskannya.

Apabila saya terlambat pulang kerja,” kata beliau,
Al Marhumah isteri saya selalu menunggu dengan sabar sembari
menyiapkan dua gelas jus mangga. Kemudian kami berdua
meminumnya bersama-sama. Sekarang, isteri saya sudah wafat.
Saya tetap merasa berat untuk meminum jus mangga sendirian.
Saya tak bisa meminumnya tanpa dia
.”

Saya,” lanjut beliau, “Selalu memohon kepada ALLAH
agar IA mempertemukan kami berdua di syurga. Lalu,
kami dapat bersama-sama menikmati minuman syurga...”


SubahanALLAH!


* * * * *


Saya kira, bukan sekedar untuk membuat bidadari cemburu
pada kita.
Apa untungnya? Hanya kepuasan batin sesaat
yang tak bernilai.


Ada wanti-wanti di jauh-jauh hari yang dilakukan RasululLAH
Sholla ALLAHu ‘alaihi wassalam
berkait dengan sesuatu
perbuatan. Dari sini kita tahu betapa agung nilai sebuah
keniatan
dalam perhitungan dilakukan ALLAH untuk membalas
perbuatan hamba-NYA
.





Sesungguhnya ‘amal itu bertali dengan niatnya. Dan sungguh
bagi setiap diri terdapat balasan seperti apa yang diniatkannya.
Maka barangsiapa yang berhijrah karena dan untuk ALLAH
dan Rasul-NYA, maka hijrahnya adalah kepada ALLAH dan
Rasul-NYA. Tetapi barangsiapa, yang hijrahnya karena dunia
yang ingin diraihnya, atau sebab oleh wanita yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya adalah pada apa yang ia niatkan
untuk hijrah padanya
.”

(Muttafaq ‘Alaih, dari Umar RadiyalLAHU ‘anhu)


Jika semangat perbaikan diri itu bisa dihadirkan dengan
kecemburuan bidadari
, maka tak apalah ia menjadi terapi.
Tak apalah ia menjadi riak ombak pembangkit niat suci.
Selanjutnya bagaimana kita menghayati makna kata IKHLAS.
IKHLAS hanya untuk dan hanya karena ALLAH Subahanahu
wa Ta’ala
.

Kemudian, kalau memang bidadari yang cemburu pada kita
atas keshalihan demi keshalihan yang kita gapai, maka
biarlah ia cemburu
. Biarlah itu menjadi resiko menempuh
jalan keBENARan, keSUCIan, dan keMULIAan yang telah
kita azamkan ini
. Persis, seperti petani yang mendapat padinya
diselai rumput, lalu menjadikannya makanan ternak.
Biarlah
bidadari cemburu pada kita, toh kita tak tahu apa yang sedang
dilakukannya di sana.





Kalau keunggulan kita atas bidadari, seperti kata RasululLAH,
ada dalam shalat, ruku’, sujud dan segala aktivitas ‘ibadah kita,
maka kemudian kita akan berikrar seperti yang diperintahkan
ALLAH
:


Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah
)." - (Al An’am: 162-163)


Demikianlah yang diperintahkan kepadaku. Hidupku untuk-MU,
apalagi matiku…Karena aku rindu pada ridha-MU
.


Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka
dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya
.”
- (Al Bayyinah: 8)





Kerinduan, ya..kerinduan. Kerinduan menjadi nikmat yang
menyambung asa harapan orang-orang berIMAN. Cita-cita
besar para Mujahid selalu berangkat dari terminal kerinduan
.
Dan unik, terminal rindu itu selalu dibawa serta selama perjalanan.
Rindu, anugerah ALLAH untuk sumbu potensi dan pemantik
api keSHALIHan, agar segera bertemu dalam perbaikan diri.
Lalu akhirnya, ia bermuara pada satu lagi kerinduan.



Kerinduan
akan sebuah sambutan:

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada TUHAN-mu dengan
hati yang puas lagi diridhai-NYA. Maka masuklah ke dalam
jama'ah hamba-hamba-KU. Masuklah ke dalam syurga-KU
.”
- (Al Fajr: 27-30)



Bumi ALLAH,
Sebelum usiaku tak lagi kepala satu,
Salim Akhukum FilLAH.


(*Salim A.FilLAH merupakan penulis muda dengan gaya
bahasa yang khas dan telah mendapat tempat tersendiri di
kalangan pembaca. AlhamdulilLAHAgar Bidadari
Cemburu Padamu
” adalah karya pertamanya yang saya
temui & baca, insyaALLAH akan diusaha mencari buku
pertama hasil pena akh filLAH itu
bawah tajuk “Nikmatnya
Pacaran Setelah Menikah
”, moga ada khairnya insyaALLAH,
biiznilLAH bisa bawa perkongsian lagi sesama akhowat
Muslimah
nanti. WalLAHU’ALAM.)


* * * * *

AlhamdulilLAHI Ta’ala,

Demikianlah sedikit sebanyak yang dapat saya kongsikan
pada ruang lingkup masa yang tiada seberapa ini bersama
saudari Muslimah kehormat sekalian. InsyaALLAH, bisa
ketemu lagi di lain lembaran. Kemaafan saya pohon atas
sebarang kekurangan dan kesilapan, maaf kerana saya
tiada mengalih bahasa penulisan itu, kerana saya yakin
insyaALLAH bicara sang penulis itu mudah difahami
tanpa butuhi saya olahi lagi
.

Akhirul kalam..
saya kongikan 2 mutiara tazkirah kiriman
sedari di perantauan yang hingga kini saya simpan kemas
dan erat sebagai barometer diri pengislahan, alhamdulilLAH
.
Saudariku, terimalah tanda kasih seorang Muslimah padamu
ya ukhti al habibah
; sebuah perkongsian nan indah untuk
wanita sholihah pendamba syurga, pembuat iri bidadari …






Jadilah wanita Sholihah, perempuan acuan al Quran,
Hurrun Ein Syurga sebelum Syurga. Bakal seorang
ibu bukan sebarang ibu! Bakal seorang isteri Mithali
yang boleh menyerahkan diri…Bintang hati bakal
suami…terus bersinar dan istiqomah menyinari…
menjadi Mujahidah yang menghayati perjuangan,
yang mana perasaan, percakapan dan tindakannya
telah dikuasai kesanggupan terhadap perjuangan
demi ALLAH. Mukminah yang punya ta’alluq
bilLAH yang kuat. Puteri Hawa kesayangan
Adam
”.


Dan


Jadilah wanita yang bakal menjadi Ummi
Sholihah, pewaris keTAUHIDan ISLAM
!”


AlhamdulilLAH..moga ALLAH memberkati penulis
-penulis dan pengirim asalnya itu, barakalLAHU lakum! Serta usah
dilupa ya, do’akan kesejahteraan UMMAH sama!


Saamihni ‘ala kulli hal, siiru ‘ala barokatilLAH!

Wassalamu’alaykum warahmatulLAHI wabarokaatuh.



al faqiirah ila ROBBIha
,
Bintu Yusof,
4 Safar 1428H (22 Feb 07)
Khamis, ba’da ‘Asar.


Wednesday, February 21, 2007

NIKMAT yang DiLALAIkan

.

Penulis asal: Al Ustadzah Ummu Ishaq
Zulfa Husein al Atsariyyah

Sumber: Majalah As Syariah.com
Tarikh Publikasi: 15 April 2005.
Translitasi & olah tulis
kembali
: Bintu Yusof





Betapa ramai orang menyedari bahawa hidup ini sangat
singkat dan hanyalah bersifat sementara. Namun, sayang
sekali, kesedaran yang diberi tidaklah begitu dihargai dan
dihayati, alhasil, waktu sering terbuang percuma begitu
sahaja.

AstaghfirulLAH al ‘Aazim..
mohon panduan ROBBI dalam meneruskan penulisan ini,
sungguh ia amatlah besar ertinya bukan sahaja buat puteri
-puteri Muslimah yang daku kasihi bahkan diriku sendiri,
yang masih dalam pendakian membina peribadi nan sholihah
juga generasi ROBBAni, walLAHU Musta’an
. Moga
keislahan terus-terusan insyaALLAH.


Ketahuilah, wahai diri dan saudariku Muslimah…!
Se- HAQ nya, waktu, bagi seorang Muslim yang menyedari
betapa berharganya tujuan hidupnya di dunia, tidak akan
dibiarkan berlalu begitu sahaja dengan sia-sia
. Ia tidak sama
sekali menjunjung momokan si Barat materialis yang
amat cintakan duniawi hingga menatahkan waktu dengan
bidalan “ Time is Money”.

Sebaliknya, Muslim itu mengatakan “waktu itu untuk ibadah
kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala
”. Hakikatnya, umur
kita pendek, waktu kita cuma sedikit, sedangkan kita harus
mempersiapkan bekal yang banyak
untuk menempuh
perjalanan menuju perkampungan Akhirat, seterusnya
bertemu dengan ALLAH Subhanahu wa Ta'ala.





Duhai diri dan saudariku…!
Antara waktu-waktu yang kita miliki, ada waktu lapang,
waktu senggang, atau waktu yang kosong dari kesibukan.
MasyaALLAH, betapa waktu-waktu terluang demikian itu
merupakan kenikmatan dari ALLAH Subhanahu wa Ta'ala
yang mesti digunakan sebaik-baiknya sebagai tanda syukur
kepada-NYA.
Namun kenyataannya, kebanyakan dari kita
lalai akan nikmat ini sehingga kita pun merugi. RasuluLLAH
ShallALLAHu 'alaihi wa sallam
menyatakan dalam sabdanya
yang agung:

نِعْمَتاَنِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِماَ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَةُ وَالْفَرَاغُ

Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia merugi
(terhalang dari mendapat kebaikan dan pahala) di dalamnya,
iaitu kesihatan dan waktu luang
.”

(HR. Al-Bukhari no. 6412)


Hadith yang mulia di atas bersirat banyak faedah kepada
kita (merujuk pada kupasan al fadhilah Ustazah Ummu Ishaq):



Pertama:
sepantasnya bagi kita memanfaatkan waktu sihat dan waktu
luang untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada ALLAH Subhanahu
wa Ta'ala dan mengerjakan kebaikan-kebaikan sebelum
hilangnya dua nikmat itu
. Lagipun perjalanan hidup ini tidak
selamanya lapang, tapi berlikuan, tiba masanya, waktu luang
akan diikuti dengan kesibukan
, dan masa sihat akan disusul
dengan sakit.




Kedua:
ISLAM sangat memperhatikan dan menjaga waktu sebagaimana
ISLAM menitik beratkan kesihatan badan
yang akan membantu
sempurnanya agama seseorang
dalam melaksanakan segala
perintah ALLAH dan meninggalkan larangan-NYA
.



Ketiga:
Dunia adalah ladang Akhirat. Maka sepantasnya seorang
hamba membekali dirinya dengan taqwa dan menggunakan
kenikmatan
yang diberikan ALLAH Subhanahu wa Ta'ala
untuk taat kepada-NYA.



Keempat:
Mensyukuri nikmat ALLAH Subhanahu wa Ta'ala adalah
dengan menggunakan nikmat tersebut untuk taat kepada-NYA.
(Bahjatun Nazhirin Syarhu Riyadhis Shalihin, 1/180-181)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahuLLAH berkata:

Banyak orang merugi di dalam dua jenis kenikmatan ini,
nikmat sihat dan waktu luang
. Oleh sebab, apabila seorang
insan dalam keadaan sihat, ia mampu menunaikan apa yang
Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan kepadanya dan
mampu meninggalkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala
larang. Dadanya dalam keadaan lapang dan hatinya tenang
.
Demikian pula waktu luang, bila memang ada orang lain
yang menyiapkan dan mencukupi kebutuhannya, ia pun lepas
dari beban pekerjaan
.

Namun bila seseorang punya waktu luang dan ia dalam
keadaan sihat, maka ia banyak merugi di dalamnya
.
Kebanyakan waktu yang ada, kita sia-siakan tanpa faedah.
Kita memang tidak mengetahui kerugian ini di dunia,
akan tetapi nanti ketika ajal telah datang dan ketika terjadi
hari Kiamat, barulah seorang insan menyedarinya.

ALLAH Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


حَتَّى إِذَا جآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ
قاَلَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صاَلِحاً فِيْماَ تَرَكْتُ


Hingga ketika datang kematian menjemput salah seorang
dari mereka, ia pun berkata: ‘Wahai ROBB-ku, kembalikanlah
aku ke dunia agar aku bisa mengerjakan amal sholih yang
dulunya aku tinggalkan’
.”
(Al-Mukminun: 99-100)


ALLAH Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:


مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
فَيَقُوْلُ رَبِّ لَوْ لآ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ
. وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْساً إِذَا جآءَ أَجَلُهاَ وَاللهُ خَبِيْرٌ بِماَ تَعْمَلُوْنَ


Sebelum datang kematian menjemput salah seorang
dari kalian, hingga ia berkata: ‘Wahai ROBB-ku, seandainya
ENGKAU menangguhkan kematianku sampai waktu yang
dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang
-orang yang sholih.’ Dan ALLAH sekali-kali tidak akan
menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang
waktunya. Dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang
kalian kerjakan
.”
(Al-Munafiqun: 10-11)

Kenyataan yang ada, banyak waktu kita berlalu sia-sia
tanpa kita manfaatkan dan kita pun tidak bisa memberikan
manfaat kepada salah seorang dari hamba-hamba ALLAH
Subhanahu wa Ta'ala
. Kita tidak merasakan penyesalan akan
hal ini kecuali bila ajal telah datang
. Ketika itu seorang insan
pun berangan-angan agar ia diberi kesempatan kembali ke
dunia walau sedetik untuk beramal kebaikan, akan tetapi
hal itu tidak akan didapatkannya.”





Asy-Syaikh rahimahuLLAH juga menyatakan:

Terkadang nikmat ini luput sebelum datangnya kematian
pada seseorang, dengan sakit yang menimpanya hingga ia
lemah untuk menunaikan apa yang ALLAH Subhanahu wa
Ta'ala wajibkan
terhadapnya, ia merasakan dadanya sempit
tidak lapang dan ia merasa letih
. Terkadang datang kesibukan
pada dirinya dengan mencari nafkah untuk dirinya sendiri
dan keluarganya
sehingga ia terluputkan dari menunaikan
banyak dari amal ketaatan
.

Oleh sebab itulah sepantasnya bagi insan yang ber‘aqal
untuk memanfaatkan waktu sihat dan waktu luangnya
dengan melaksanakan ketaatan kepada ALLAH Subhanahu
wa Ta'ala sesuai dengan kemampuannya
. Jika ia dapat
membaca Al Qur’an, maka hendaklah ia memperbanyak
membacanya. Bila ia tidak pandai membaca Al Qur’an
maka ia memperbanyak zikir kepada ALLAH Subhanahu
wa Ta'ala
. Bila ia tidak dapat melakukan hal itu, maka ia
melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Atau mencurahkan
apa yang ia mampu berupa bantuan dan amal kebaikan
kepada saudara-saudaranya
. Semua ini adalah kebaikan
yang banyak namun luput dari kita dengan sia-sia.”

(Syarah Riyadhis Shalihin, 1/451-452)





Duhai diriku, syahiditusuci dan saudariku sekalian
mudah-mudahan apa yang ditulis dalam lembaran ini
memberi faedah kepada kita, moga ALLAH Ta’ala
juga memberkati usaha murni al fadhilah ustazah
Ummu Ishaq menitipkan idea ini, jazakumulLAHU
ahsanul jaza’.


Ayuh, sama-samalah kita memohon kepada ALLAH
Subhanahu wa Ta'ala agar DIA mengurniakan tawfiq
kepada kita
untuk ber’amal kebaikan sepanjang waktu
kita di dunia
ini dan semoga DIA memandu serta
memudahkan kita untuk menjaga waktu dengan
sebaik-baiknya, mengisinya dengan amal ketaatan
kepada-NYA sebagai tanda syukur akan nikmat-NYA,
insyaALLAH, amiin.
Mudah-mudahan dengan begitu,
ALLAH Subhanahu wa Ta'ala akan terus mengekalkan
nikmat-NYA kepada kita dan menambahnya dengan
kemurahan dari sisi-NYA

Firman ALLAH Ta’ala:
.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ
وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ


Dan ingatlah ketika ROBB-mu memaklumkan:
‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti KAMI akan
menambah nikmat itu kepada kalian. Dan jika kalian
mengingkari nikmat-KU, maka sesungguhnya azab-KU
sangat pedih’
.”

(Ibrahim: 7)


WalLAHU Ta’ala ‘Alam bish-showab.


Bumi ALLAH,
2 Safar 1428H,
sehari sebelum usiaku bertambah
satu angka di belakang
,
SyahidituSuci Ukhtukum filLAH.


p/s:




salam..kemaafan saya pohon lantaran kerana tiada
dapat meng ‘update’kan koleksi dan himpunan translasi
serta olah kembang penulisan-penulisan sekerap dahulu di
muka web ini
. InsyaALLAH, atas kapasiti termampu saya
akan usahakan sekurang-kurangnya ada satu penulisan
terbaru
setiap bulan.

AlhamdulilLAH, biiznilLAH kepulangan bercuti selama
seminggu di Darul IMAN kali ini
, membolehkan saya
editasi, translasi serta olah kembang penulisan beberapa
insan yang lebih faqiih berbanding saya, yang bak kata
ayahanda al mukhtar ibarat anak kecil yang baharu
merangkak belum lagi bertatih apatah lagi berjalan sendiri
.

Hakikinya tunjang idea dan gagasan perbahasan utama
adalah milik penulis asal, alhamdulilLAH
apa yang
saya inisiatifkan adalah menggalak perkongsian ‘ilmiah
sesama Muslim bersaudara
bagi setiap pembacaan saya,
disamping mengolah mana-mana bahagian isi serta
mengalih mudah mana-mana frasa pembacaan yang
barangkali saya rasakan sukar untuk difahami segelintir
pembaca
. Moga ada khairnya, insyaALLAH, sama
-sama ambil manfa’at serta usaha dan do’akan
kesejahteraan UMMAH! Saamihni ‘ala kulli hal,
bilLAHI sabilil haq, wassalamu bilkhair ajma’in
.



Monday, February 19, 2007

Menggapai 1000 Kebaikan dalam Sehari

.

Penulis asal: Ummu Raihanah
Tarikh publikasi: 3 Okt 2004
Olah semula: Bintu Yusof





Merangkul seribu kebaikan dalam sehari?
Apakah daku mampu mencapainya?
1000 kebaikan dalam sehari?

Duhai saudariku,
Pastinya, Ya..ia akan menjadi mudah bagi insan yang punya
kesungguhan dalam meraihnya.


Ya…ia akan menjadi mudah bagi yang benar-benar
mengharapkan hari penghisabannya di hadapan ALLAH
Subahanahu wa Ta’ala nanti dipenuhi ‘amal sholeh dan
terhapuslah segala keburukannya.


Ya… ia akan menjadi mudah bagi hamba-hamba ALLAH
yang teguh bertekad Akhirat yang menjadi tujuan utamanya,
maka segala jalan untuk meningkatkan ‘amal sholih akan
selalu dicari dan diliriknya.


Dititipan khas buat saudari-saudari Muslimah yang dikasihi
dan dihormati kerana ALLAH Ta’ala sekalian, insyaALLAH
ini merupakan peluang keemasan untuk mengumpulkan
pahala yang bermanfa’at sebagai penghapus keburukan dan
dosa-dosa.






Saudariku..
siapakah yang tidak tergerak hatinya untuk mengetahui
bagaimanakah caranya seseorang hamba itu dapat meraih
seribu kebaikan setiap hari?


RasuluLLAH shalALLAHu ‘alaihi wassalam telah
memberitahu hal ini kepada para sahabat baginda agar
para sahabat ridhwanuLLAH ‘alaihim ajma'in berlumba
-lumba untuk mendapatkannya.
Suatu ketika, seorang
sohabat yang mulia iaitu
Sa’ad bin Abi Waqash
radhiyALLAHu anhu berkata:

''Pada saat kami bersama RasuluLLAH shalALLAHu
‘alaihi wassalam
, baginda bersabda:

''Apakah seseorang di antara kalian tidak mampu untuk
mendapatkan 1000 kebaikan dalam sehari
?''

Maka salah seorang yang duduk di antara kami bertanya:

''Bagaimana salah seorang d iantara kami mendapatkan
1000 kebaikan
?''

Baginda shalALLAHu ‘alaihi wassalam bersabda:

''Bertasbih 100 kali,nescaya ditulis baginya 1000 kebaikan
atau dihapus darinya 1000 kesalahan''


(Hadith Shahih Riwayat Muslim no.2698)





Ukhti Muslimah, renungkanlah hadith diatas.
SubhanaLLAH, Maha Suci ALLAH Ta’ala betapa besar
pahala yang ALLAH sediakan bagi hamba-hamba-NYA
yang mahu mengingat-NYA.
Senantiasa lidahnya basah
dengan dzikruLLAH. Bagi seorang hamba yang hatinya
benar-benar lurus maka untuk mengamalkan hadith di atas
bukanlah suatu hal yang sulit. Akan tetapi bagi mereka yang
hatinya sakit dan terlanjur cintanya kepada dunia maka
mengamalkan hadith tersebut seakan-akan sulit membuatnya
mendaki kelangit. WalLAHU ‘Alam.

Saudariku,
seterusnya dilampirkan pertanyaan berikut yang juga
merupakan satu peringatan saban waktu buat diriku
al faqiirah ila ROBBIha,

Membaca dan menyelami intipasti hadith tersebut,
tidakkah dari sekarang engkau ingin melaksanakannya?

Tidakkah engkau mengiginkan kesalahan-kesalahanmu
tertutup dan terhapus dek tasbihmu kepada-NYA?


Wahai ukhti Muslimah,...
marilah kita bersegera menuju kepada-ALLAH Ta’ala.
Menuju ampunan-NYA, sesungguhnya pada saat ini
merupakan sebaik-baik kesempatan untuk bertaubat,
memperbanyak ibadah dan dzkir mengingat-NYA.


Mengapa?






Kerana pada saat ini engkau dalam keadaan yang sihat,
insyaALLAH dalam sebaik-baik keadaan seorang hamba
dan mudah melakukan apa sahaja serta ringan terasa
dijiwamu.
Justeru, ayuh, sama-sama kita perbanyakkanlah
‘amal sholeh
sebelum tiba masa sakit, sebelum maut
datang menjelang, jangan terlalu gemar bertangguh,
hingga yang sampai tiba nanti hanyalah penyesalan
yang tidak terkira, pedih dan menyakitkan…naudzubilLAH,
Ya ROBB pandulah hati-hati kami ke jalanan yang lurus
dan kudus.



Wahai hamba-hamba ALLAH yang asyik mengumpulkan
dosanya, tibalah kini saatnya untuk menutupi dosa-dosamu
itu dengan bertasbih kepada-NYA, insyaALLAH
sebagai
mana di maktubkan dalam hadith tadi, dengan 100 kali sahaja,
maka 1000 kesalahan yang ada padamu akan dihapus-NYA
.

Tidakkan engkau ingin mengamalkannya? Begitu mudah
dan murah.
Cukup dengan menggerakkan hati dan lidahmu
berdzikir mengingat-NYA maka DIA-pun akan segera
membalasnya. Sungguh dzikir mengingat-NYA merupakan
satu ‘amal yang paling di cintai ALLAH Ta’ala. Engkau
tidak percaya? Cubalah semak hadith dari Sohabat Mu'adz
bin Jabal radhiyaLLAHhu anhu
meriwayatkan bahawa
RasuluLLAH shalALLAHu ‘alaihi wassalam bersabda:





''’Amal perbuatan yang paling dicintai oleh ALLAH adalah
hendaknya engkau mati sementara lisanmu selalu basah
dengan dzikir kepada ALLAH''


(Hadith Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban 2318,
Tabrani Mu'jamul Kabir 20/93,106,107,108 dan Ibnu
Sunni dalam Amalul yaum wal lailah hal.2)

Mudah-mudahan hadith diatas menjadi penyemangat
hidupmu dan hidupku jua, Muslim bersaudara untuk
memacu dan mengisinya dengan ‘amal-‘amal sholeh
,
sehingga nantinya kita menjadi orang yang beruntung
dihadapan ALLAH Subahanahu wa Ta’ala. Semoga
ALLAH senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-NYA
kepada kita semua agar mudah langkah kaki kita menuju
ketaatan kepada-NYA. Amin.

Wallahu'alam bish-shawwab.


Akhirul kalam..jangan lupa untuk sama-sama mendo’akan
kesejahteraan, keselamatan, keharmonisan, kesatuan
dan kejayaan UMMAH ISLAM, insyaALLAH, amiin
Ya ROBBAL ‘Aalamiin.


Saamihnii 'ala kulli hal.

Hadaanallah wa iyyakum wa Baarakafiina wa iyyakum
ajma'in.

Wassalamu’alaikum warahmatulLAHI wabarakatuh
.


al faqiirah ila ROBBIha,
Bintu Haji Yusof,
1 Safar 1428H
Darul IMAN, MALAYSIA.


* Ma’raji penulis asal:
1.Bingkisan istimewa bagi muslimah,Abu Maryam
As-Sayyid, Darul Haq,Jakarta,2002.
2.Ringkasan Shahih Muslim,Imam Al-Mundziri,
Pustaka Amani,Jakarta,2003M.
Powered by ClockBot.com }